Islam adalah dien yang syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) yang mencakup segala aspek kehidupan. Demikian pula, perintah dan ajaran Islam yang beraneka ragam bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri tetapi membentuk suatu kesatuan dan ikatan. Ada sejumlah isyarat dalam Al Quran dan Hadits Nabi tentang karakteristik di atas.
***
Lafazh “kutiba” yang berarti diwajibkan, disebutkan dalam 4 ayat dalam surat Al Baqarah.
- Ayat 178, tentang qishash ketika terjadi pembunuhan –> mewakili hukum pidana
- Ayat 180, tentang wasiat sebelum wafat –> mewakili hukum perdata
- Ayat 183, tentang puasa di bulan Ramadhan –> mewakili ibadah mahdhah
- Ayat 216, tentang perang –> mewakili hubungan internasional
Artinya Islam tidak hanya agama tentang ibadah semata kepada Allah SWT tetapi juga mencakup hubungan antar manusia.
***
Iman dan aqidah tidak dapat dipisahkan dengan akhlaq.
- An Nisa ayat 36: kewajiban ibadah dan perintah untuk tidak menyekutukan Allah SWT dilanjutkan dengan akhlaq kepada orangtua, kerabat, yatim, miskin dll
- Hadits Nabi, “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir” dilanjutkan dengan “berkata yang baik atau diam”, “muliakanlah tamunya”, atau muliakanlah tetangganya”.
- Hadits Nabi tentang kesempurnaan iman seseorang ditandai oleh “mencintai Nabi lebih dari yang lainnya”, “mencintai saudaranya sebagaimana dirinya sendiri”
***
Akhlaq itu terpadu, kepada Allah SWT, diri sendiri dan orang lain.
- Hadits Nabi “Ittaqillaha haitsu ma kunta“, bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada –> akhlaq kepada Allah.
- Dilanjutkan dengan “wa atbi’is sayyiatal hasanata tamhuha“, iringilah setiap kejahatan dengan kebaikan maka akan menutupinya –> akhlaq kepada diri sendiri
- Dilanjutkan dengan “wa khaaliqin naasa bi khuluqin hasanin“, dan bergaullah kepada manusia dengan akhlaq yang baik –> akhlaq kepada orang lain
***
Orang yang terbaik adalah orang yang terbaik dalam urusan agama, keluarga dan masyarakat
- Hadits Nabi, “khairukum man ta’allamal quraana wa ‘allamahu“, sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al Quran dan mengajarkannya –> mewakili urusan agama
- Hadits Nabi, “khiyaarukum khiyaarukum li nisaa-ihim“, sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya.” –> mewakili urusan keluarga
- Hadits Nabi, “khairukum anfa’uhum linnaasi“, sebaik-baik kalian adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia –> urusan dengan orang lain
***
Orang yang paling beruntung dengan terus mendapat pahala setelah wafatnya adalah orang yang memiliki kemampuan atau sukses dalam urusan ekonomi, pendidikan dan keluarga. Hadits Nabi, “idza maata al-insaanu inqatha’a ‘amaluhu illa min tsalaatsin”, jika seorang manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal.
- “shadaqatin jariyatin“, sedekah jariyah –> membutuhkan kemampuan dan kesuksesan ekonomi
- “aw ‘ilmin yuntafa’u bihi“, atau ilmu yang bermanfaat dengannya –> membutuhkan kemampuan pendidikan dan pengetahuan yang luas
- “aw waladin shaalihin yad’u lahu“, atau anak yang shalih yang mendoakan baginya –> sukses mendidik anak shalih dalam keluarga.
Semoga bermanfaat…