Home » ilmu hisab

Category Archives: ilmu hisab

Arah kiblat dengan metode Vincenty

Β 

Selama ini (azimut) arah kiblat dari suatu lokasi dihitung dengan mengasumsikan bahwa bumi berbentuk bola. Bola disini maksudnya adalah jari-jari bumi bernilai tetap. Jarak antara pusat bumi ke ekuator sama dengan dengan jarak antara pusat bumi ke kutub, yaitu sebesar nilai rata-rata 6371 km.

Rumus untuk menentukan arah kiblat dihasilkan dari beberapa rumus trigonometri bola. Hasilnya, misalnya azimut arah kiblat dari Yogya (07:48:00 Lintang Selatan 110:22:00 Bujur Timur) ke Ka’bah (21:25:21 Lintang Utara 39:49:34 Bujur Timur) adalah sebesar 294 derajat 42 menit busur 46 detik busur.

Sudut azimut di atas diperoleh dengan mengasumsikan bumi sebagai bola.

Ternyata, jika kita gunakan pendekatan yang lebih akurat tentang bumi, maka salah satu hasilnya adalah azimut arah kiblat akan sedikit berbeda dari hasil di atas.

Lanjutkan Membaca

Seputar Hisab dan Rukyat

Pertama kali kita perlu membedakan antara moon (al qamar) dengan month (asy syahr), karena keduanya sama-sama diterjemahkan sebagai bulan. Saya ingin membedakan penulisannya menjadi rembulan dan bulan kalender.

Lanjutkan Membaca

Perbedaan pendapat tentang awal bulan Islam

Perbedaan pendapat soal awal bulan Islam secara sederhana lebih karena perbedaan kriteria hisab. Misalnya ada dua kriteria yang menetapkan syarat ketinggian bulan yang berbeda, maka hasilnya untuk suatu bulan Islam bisa sama, bisa juga berbeda.

Saya ambil analogi sederhana dengan jarak aman antara dua buah mobil di jalan raya. Misalnya kriteria A mengatakan, jarak aman adalah minimal 5 meter, sedangkan kriteria B 10 meter.

Lanjutkan Membaca

File Excel untuk menentukan Tahun Baru Imlek

Hari Sabtu, 28 Januari 2017 adalah hari libur Tahun Baru Imlek. Ditinjau dari sudut pandang kelimuan, khususnya ilmu astronomi, Imlek dapat ditentukan secara saintifik. Disini saya membuat file Excel untuk menentukan kapan Imlek terjadi pada suatu tahun Masehi. Bagi yang tertarik, silakan mengunduh di

https://simpan.ugm.ac.id/s/kEIaNeqQtPeja1Q

Insya Allah sama hasilnya jika dibandingkan dengan data Imlek selama 100 tahun (2001 – 2100) di

https://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_New_Year#Dates_in_Chinese_Lunar_Calendar

Semoga bermanfaat.
Note: Saya sendiri tentu saja tidak merayakan Imlek πŸ™‚

Konversi Dari Kalender Islam Aritmetik Ke Kalender Masehi

Kalender Islam aritmetika adalah kalender Islam yang memiliki aturan sebagai berikut.

  • 1 tahun berisi 12 bulan, yaitu Muharram, Shafar dan seterusnya hingga Dzulhijjah.
  • 1 bulan berisi 30 hari untuk bulan nomor ganjil (bulan 1, 3, …, 11), serta 29 hari untuk bulan nomor genap (bulan 2, 4, …, 12). Jadi 1 tahun Islam biasa berisi 354 hari.
  • Khusus untuk tahun Islam kabisat, bulan ke 12 berisi 30 hari. 1 tahun Islam kabisat berisi 355 hari.
  • Untuk menentukan suatu tahun Islam itu kabisat atau biasa, caranya sebagai berikut. Bagilah suatu tahun Islam dengan 30. Ambil sisanya. Jika sisanya adalah 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26, 29 maka tahun Islam itu kabisat.

Lanjutkan Membaca

Kalender Masehi 1000 tahun

Ketika kalender Masehi disempurnakan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582, ide dasarnya adalah agar Vernal Equinox terjadi di sekitar tanggal 21 Maret.

Disini, data tanggal, jam dan menit (dalam UT) terjadinya Vernal Equinox (saat matahari ada di atas ekuator, atau ketika bujur ekliptika matahari = 0) diplot sejak mulainya kalender Gregorian (1583) sampai dengan tahun 2547, atau hampir 1000 tahun. Data disusun dari algoritma Meeus. Menurut Jean Meeus, sebetulnya kalender Masehi disusun agar VE terjadi sedekat mungkin dengan tanggal 21 Maret. Hasilnya kenyataannya, VE terjadi kadang tanggal 21 Maret lebih sekian jam sekian menit, kadang tanggal 20, bahkan kadang tanggal 19 Maret. Ketika terjadi VE tanggal 19 Maret, perlukah kalender Masehi diperbaiki?

 

Serbi-Serbi Gerhana

Gerhana merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Ada dua jenis gerhana yang dapat disaksikan di bumi, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan dan bumi terletak pada suatu garis lurus, sedangkan gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan terletak pada suatu garis lurus. Tidak setiap fase konjungsi terjadi gerhana matahari, dan tidak setiap fase bulan purnama terjadi gerhana bulan. Hal ini disebabkan kemiringan bidang rotasi bulan mengitari bumi sebesar sekitar 5 derajat terhadap bidang ekliptika.
Lanjutkan Membaca

Menimbang kalender Islam dan Masehi

Setiap hari kita menggunakan kalender Masehi/Gregorian yang dulu dirumuskan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Dalam kalender Masehi, di suatu tempat hari berganti pada pukul 00.00 malam waktu lokal. Dalam setahun Masehi ada 12 bulan, yaitu Januari, Februari, … Desember. Kita sama-sama tahu bahwa Januari ada 31 hari, Maret ada 31 hari dan seterusnya. Khusus Februari, ia berumur 28 hari untuk tahun biasa dan 29 hari untuk tahun kabisat. Tahun yang tidak habis dibagi 4 disebut tahun biasa. Tahun kabisat itu sendiri dirumuskan oleh Paus Gregorius sebagai tahun yang habis dibagi 4 atau 400. Jika suatu tahun habis dibagi 100 tetapi tidak habis dibagi 400 maka ia bukan tahun kabisat.

Lanjutkan Membaca

Puasa Arafah dan Kalender Islam Global

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang puasa hari Arafah bagi orang yang tidak melaksanakan haji, apakah dilaksanakan
(1) tepat pada hari dimana jamaah haji sedang wuquf, ataukah
(2) pada tanggal 9 Dzulhijjah sesuai dengan wilayah masing-masing.

Saya menghargai perbedaan pendapat tersebut, namun secara pribadi sekarang ini saya berpendapat sesuai dengan pendapat (1), yaitu kita berpuasa Arafah pada saat jamaah haji sedang wuquf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah menurut ketetapan Pemerintah Saudi Arabia.
Lanjutkan Membaca

Info awal bulan Dzulhijjah 1437 H

Info awal bulan Dzulhijjah 1437 H

 

Konjungsi (new moon) geosentrik terjadi pada pada Kamis, 1 September 2016 pukul 16:03:04 WIB, yaitu ketika bujur ekliptika geosentrik untuk matahari dan bulan sama-sama menunjuk angka 159 derajat 21 menit busur 11 detik busur.

 

Lanjutkan Membaca

Hari meluruskan arah kiblat

meluruskan-arah-kiblat

(Sumber: mutoha.blogspot.co.id)

 

Setiap tanggal 28 Mei pukul 16:18 WIB disebut sebagai hari meluruskan kiblat. Demikian pula dengan tanggal 16 Juli pukul 16:27 WIB. Pada kedua waktu tersebut, matahari secara praktik dapat dianggap tepat berada di atas Ka’bah. Sehingga, jika kita mendirikan tongkat secara tegaklurus di atas tanah atau benda sejenis lainnya maka arah bayangan menuju ke tongkat tersebut adalah arah kiblat.

Lanjutkan Membaca

Beberapa bahan diskusi ilmu hisab

Untuk bahan diskusi di kalangan pecinta ilmu hisab

  1. Kenapa konjungsi hanya dihitung secara geosentrik, sementara altitude bulan saat sunset dihitung menurut toposentrik + koreksi ketinggian + koreksi atmosfer? Apa ini menunjukkan inkonsistensi? Berarti konjungsi juga seharusnya secara toposentrik?
    Lanjutkan Membaca

GPS menggunakan matahari

Biasanya, kita sudah tahu posisi lintang dan bujur geografis serta waktu lokal, sehingga melalui rumus-rumus astronomi kita akan bisa menentukan azimuth dan altitude matahari saat itu. Akhirnya, kita bisa menentukan azimuth arah kiblat dari azimuth matahari.

Nah sekarang, cara sebaliknya juga bisa dilakukan. Kita tentu tahu waktu lokal dan juga zona waktu lokal. Kemudian, dari situ bisa dihitung right ascension dan deklinasi matahari dari rumus astronomi. Selanjutnya, dengan mengukur azimuth dan altitude matahari saat itu (asumsi kita tahu dengan tepat arah utara sejati – true north), maka kita akan bisa menentukan posisi lintang dan bujur geografis tempat kita berada. Jadi, mirip seperti GPS tetapi dengan bantuan matahari.

Lanjutkan Membaca

Konjungsi dengan Bujur Ekliptika dan Right Ascension

Seluruh sistem koordinat bola 2 dimensi (dengan tidak memperhitungkan jarak dari pusat koordinat ke suatu titik) selalu dapat dibagi menjadi dua bagian: bujur dan lintang. Bujur terletak pada suatu bidang tertentu dan nilai dari 0 hingga 360 derajat. Sedangkan lintang merupakan sudut ketinggian dari bidang tersebut, yang nilainya dari -90 hingga 90 derajat.

Lanjutkan Membaca

Hikmah di balik miringnya orbit rotasi bumi

Seperti diketahui, bidang khatulistiwa bumi (ekuator) berada dalam posisi miring terhadap bidang ekliptika (bidang edar bumi mengitari matahari) sebesar 23,5 derajat. Hal ini menimbulkan konsekuensi yaitu perubahan posisi semu matahari jika dilihat dari bumi. Misalnya, pada bulan Juni-Juli ini, matahari ada di belahan bumi utara, shg negara di belahan bumi utara akan merasakan siang yang panjang, termasuk durasi puasa.

Apa hikmah Allah SWT mentaqdirkan adanya kemiringan tersebut? Mengapa tidak dibuat bidang ekuator tepat sejajar dgn bidang ekliptika, atau sudutnya sama dengan nol?
Lanjutkan Membaca

Puasa pada daerah lintang tinggi

ilustrasi-puasa(Sumber gambar: belajarislam.com)

Puasa di negara dengan lintang utara tinggi akan sangat lama. Hal ini disebabkan posisi semu matahari di bulan Juni ini berada di daerah utara. Durasi puasa bisa ditelusuri dari rumus berikut.

Waktu puasa = (Hour Angle 1 + Hour Angle 2)/15.

Lanjutkan Membaca

Kalender Islam Aritmetika

Pada tulisan sebelumnya, telah dijelaskan kalender Julian, kalender Gregorian serta Julian Day (JD). Sebagai review singkat, kalender Julian digunakan sampai dengan hari Kamis 4 Oktober 1582 M. Satu hari sesudahnya adalah Jumat 15 Oktober 1582 M dimana yang berlaku adalah kalender Gregorian. Tidak ada tanggal 5 hingga 14 Oktober 1582. Pada kesempatan ini, akan disajikan tentang kalender Islam, serta metode konversi antara kalender Islam dengan kalender Masehi (Julian dan Gregorian).

Perlu dicatat bahwa kalender Islam yang disajikan disini adalah menurut perhitungan matematika/aritmetika, bukan berdasarkan observasi/rukyat atau hisab hakiki dengan kriteria tertentu. Karena itu, mungkin saja terjadi perbedaan satu hari, antara kalender Islam secara aritmetika, dengan kalender Islam yang disusun berdasarkan observasi hilal atau hisab dengan kriteria tertentu.

Lanjutkan Membaca

Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Julian Day

Ada banyak sistem penanggalan (kalender) di dunia ini. Diantaranya, kalender Islam, kalender Julian, kalender Gregorian, kalender Yahudi, kalender Hindu, kalender Persia, kalender China dan lain-lain. Bagi kita ummat Islam, kalender yang penting untuk kita ketahui adalah kalender Islam, Julian dan Gregorian. Kalender Islam tentu saja sangat penting untuk kita ketahui, karena hal itu menjadi dasar dan patokan kita dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan sunnah, zakat fitrah, shalat ied dan haji. Sementara itu kalender Gregorian (kalender Masehi) adalah kalender yang digunakan sehari-hari saat ini. Kalender Julian, meskipun sudah 500 tahun lebih tidak digunakan lagi, tetap penting untuk diketahui, setidaknya sebagai penghubung dengan kalender Islam di masa lampau. Misalnya, hubungan antara kalender Islam dengan Julian terhadap peristiwa-peristiwa di masa kenabian Muhammad SAW.

Lanjutkan Membaca

Pengantar Ilmu Hisab

Islam sebagai agama Allah SWT sangat menekankan akan pentingnya ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dibaca dari ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW yang berbunyi β€œIqra’”, banyaknya ayat yang mengisyaratkan tentang ilmu pengetahuan di alam semesta, pujian dari Allah SWT kepada orang-orang yang berilmu, hingga banyaknya ilmuwan muslim di setiap generasi yang turut andil menyumbang peradaban bagi umat manusia.

Salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi ummat Islam adalah ilmu hisab atau ilmu falak. Ilmu hisab ini sangat berkaitan dengan ibadah penting yaitu shalat, puasa dan haji. Dengan ilmu hisab, waktu shalat fardhu dapat ditentukan dengan memahami pergerakan matahari. Sementara pergerakan matahari itu sendiri telah ditentukan posisinya.

Lanjutkan Membaca