GPS menggunakan matahari
Biasanya, kita sudah tahu posisi lintang dan bujur geografis serta waktu lokal, sehingga melalui rumus-rumus astronomi kita akan bisa menentukan azimuth dan altitude matahari saat itu. Akhirnya, kita bisa menentukan azimuth arah kiblat dari azimuth matahari.
Nah sekarang, cara sebaliknya juga bisa dilakukan. Kita tentu tahu waktu lokal dan juga zona waktu lokal. Kemudian, dari situ bisa dihitung right ascension dan deklinasi matahari dari rumus astronomi. Selanjutnya, dengan mengukur azimuth dan altitude matahari saat itu (asumsi kita tahu dengan tepat arah utara sejati – true north), maka kita akan bisa menentukan posisi lintang dan bujur geografis tempat kita berada. Jadi, mirip seperti GPS tetapi dengan bantuan matahari.
Konjungsi dengan Bujur Ekliptika dan Right Ascension
Seluruh sistem koordinat bola 2 dimensi (dengan tidak memperhitungkan jarak dari pusat koordinat ke suatu titik) selalu dapat dibagi menjadi dua bagian: bujur dan lintang. Bujur terletak pada suatu bidang tertentu dan nilai dari 0 hingga 360 derajat. Sedangkan lintang merupakan sudut ketinggian dari bidang tersebut, yang nilainya dari -90 hingga 90 derajat.
Hikmah di balik miringnya orbit rotasi bumi
Seperti diketahui, bidang khatulistiwa bumi (ekuator) berada dalam posisi miring terhadap bidang ekliptika (bidang edar bumi mengitari matahari) sebesar 23,5 derajat. Hal ini menimbulkan konsekuensi yaitu perubahan posisi semu matahari jika dilihat dari bumi. Misalnya, pada bulan Juni-Juli ini, matahari ada di belahan bumi utara, shg negara di belahan bumi utara akan merasakan siang yang panjang, termasuk durasi puasa.
Apa hikmah Allah SWT mentaqdirkan adanya kemiringan tersebut? Mengapa tidak dibuat bidang ekuator tepat sejajar dgn bidang ekliptika, atau sudutnya sama dengan nol?
Lanjutkan Membaca
Puasa pada daerah lintang tinggi
(Sumber gambar: belajarislam.com)
Puasa di negara dengan lintang utara tinggi akan sangat lama. Hal ini disebabkan posisi semu matahari di bulan Juni ini berada di daerah utara. Durasi puasa bisa ditelusuri dari rumus berikut.
Waktu puasa = (Hour Angle 1 + Hour Angle 2)/15.
Kalender Islam Aritmetika
Pada tulisan sebelumnya, telah dijelaskan kalender Julian, kalender Gregorian serta Julian Day (JD). Sebagai review singkat, kalender Julian digunakan sampai dengan hari Kamis 4 Oktober 1582 M. Satu hari sesudahnya adalah Jumat 15 Oktober 1582 M dimana yang berlaku adalah kalender Gregorian. Tidak ada tanggal 5 hingga 14 Oktober 1582. Pada kesempatan ini, akan disajikan tentang kalender Islam, serta metode konversi antara kalender Islam dengan kalender Masehi (Julian dan Gregorian).
Perlu dicatat bahwa kalender Islam yang disajikan disini adalah menurut perhitungan matematika/aritmetika, bukan berdasarkan observasi/rukyat atau hisab hakiki dengan kriteria tertentu. Karena itu, mungkin saja terjadi perbedaan satu hari, antara kalender Islam secara aritmetika, dengan kalender Islam yang disusun berdasarkan observasi hilal atau hisab dengan kriteria tertentu.
Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Julian Day
Ada banyak sistem penanggalan (kalender) di dunia ini. Diantaranya, kalender Islam, kalender Julian, kalender Gregorian, kalender Yahudi, kalender Hindu, kalender Persia, kalender China dan lain-lain. Bagi kita ummat Islam, kalender yang penting untuk kita ketahui adalah kalender Islam, Julian dan Gregorian. Kalender Islam tentu saja sangat penting untuk kita ketahui, karena hal itu menjadi dasar dan patokan kita dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan sunnah, zakat fitrah, shalat ied dan haji. Sementara itu kalender Gregorian (kalender Masehi) adalah kalender yang digunakan sehari-hari saat ini. Kalender Julian, meskipun sudah 500 tahun lebih tidak digunakan lagi, tetap penting untuk diketahui, setidaknya sebagai penghubung dengan kalender Islam di masa lampau. Misalnya, hubungan antara kalender Islam dengan Julian terhadap peristiwa-peristiwa di masa kenabian Muhammad SAW.
Pengantar Ilmu Hisab
Islam sebagai agama Allah SWT sangat menekankan akan pentingnya ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dibaca dari ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW yang berbunyi “Iqra’”, banyaknya ayat yang mengisyaratkan tentang ilmu pengetahuan di alam semesta, pujian dari Allah SWT kepada orang-orang yang berilmu, hingga banyaknya ilmuwan muslim di setiap generasi yang turut andil menyumbang peradaban bagi umat manusia.
Salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi ummat Islam adalah ilmu hisab atau ilmu falak. Ilmu hisab ini sangat berkaitan dengan ibadah penting yaitu shalat, puasa dan haji. Dengan ilmu hisab, waktu shalat fardhu dapat ditentukan dengan memahami pergerakan matahari. Sementara pergerakan matahari itu sendiri telah ditentukan posisinya.
Kebenaran Islam di sebuah jurnal ilmiah kedokteran Internasional
Sebuah jurnal kedokteran ilmiah kedokteran Internasional di bidang jantung, International Journal of Cardiology, mempublikasikan sebuah paper yang berjudul “The heart and cardiovascular system in the Qur’an and Hadeeth” (Jantung dan sistem jantung dalam Al Qur’an dan Hadits). Ini termasuk sebuah paper yang langka.Paper itu ditulis oleh Marios Loukas, Yousuf Saad, Shane Tubbs dan Mohamadali Shoja. Penulis pertama, Marios Loukas adalah seorang Profesor di St. George University dengan bidang riset seputar jantung, teknik dan anatomi pembedahan, arteriogenesis hingga pendidikan medis.