Home » fisika
Category Archives: fisika
Prinsip kelembaman dalam fisika dan ibadah
Prinsip kelembaman (kecenderungan untuk mempertahankan keadaan sebelumnya) diajarkan dalam fisika melalui hukum Newton I. Jika tidak ada gaya, kalau sebelumnya sebuah benda diam maka ia akan tetap diam. Sedangkan kalau sebelumnya bergerak dengan kecepatan tetap, maka ia akan cenderung untuk tetap bergerak dengan kecepatan tetap.
Lanjutkan Membaca
Kerja
Kerja saja tidak cukup, karena siapapun pasti bekerja, bahkan seorang pengangguranpun pasti melakukan sebuah pekerjaan apapun itu (walaupun jauh dari produktif).
Kerja tentunya haruslah didahului dengan ilmu (wawasan, perencanaan, strategi, metode dll). Ilmu tanpa Amal akan sia-sia, sedangkan Amal tanpa Ilmu bisa menghasilkan kekeliruan, bahkan kerusakan.
Lanjutkan Membaca
Soft-Mode Turbulence in Nematic Liquid Crystals
Turbulence and Spatiotemporal Chaos
Turbulence is a very common phenomenon and observed everywhere, mostly in fluid systems. Turbulence occurs when a strong external field is applied to the systems. For the phenomenon, statistical physics and hydrodynamics are powerful tools to describe its mechanism and property as well as nonlinear dynamics. However it is not well understood yet because of strong nonlinearity and tremendous degrees of freedom. Recently great development related to concept and classification of turbulence has been obtained, e.g. a new mathematical concept for chaos and detailed classification of turbulence such as fully-developed, weak, defect turbulence, spatiotemporal chaos (STC) and so on. The STC which is a spatially and temporally disordered structure is frequently observed in a typical nonequilibrium open systems such as electroconvection of nematic system [Cross 1993]. Very recently, the soft-mode turbulence (SMT) which is a quite novel STC has been found in electroconvection in nematic liquid crystals. Here, the description of the SMT will be given after explaining the electroconvection in nematic liquid crystals.
Lanjutkan Membaca
Nobel Fisika 2016
J. M. Kosterlitz
D. J. Thouless
Dua dari tiga pemenang Nobel Fisika 2016 adalah J. M. Kosterlitz dan D. J. Thouless. Dua nama ini sangat familiar di mata saya ketika saya sedang S3 tahun 2005 – 2008 di Kyushu University dan langsung diteruskan dengan Postdoctoral di Kyushu University 2008 – 2010.
Tugas Akhir dan Nobel Fisika
Topik skripsi S1 saya tahun 1997 di UGM di bawah bimbingan (Alm) Prof. Dr. Muslim dan Dr. Arief Hermanto tentang Teori Relativitas Umum Einstein dan aplikasinya pada model standar jagat raya. Kita tahu Albert Einstein memperoleh hadiah Nobel tahun 1921, walaupun topiknya tentang efek foto listrik bukan tentang relativitas atau kosmologi. Tetapi bagaimanapun juga Einstein lebih dikenal orang tentang Relativitas dibandingkan dengan efek foto listrik.