(Sumber gambar: kabarmakkah.com)

1. Ibadah shalat di al Masjid al Haramain yang sangat besar afdhaliyahnya, dengan imam yang merdu, jamaah yang sangat banyak, dan suasana yang tidak pernah dijumpai di tempat lain.
2. Menyadari bahwa banyak orang di al Masjid al Haramain yang mengisi waktunya dengan ibadah, sehingga menyadarkan diri bahwa selama ini masih banyak waktu yang lalai dari ibadah dan dzikir.
3. Fokus mengisi waktu hari-hari dengan ibadah, dzikir, doa, taubat dan sebagainya, dan melupakan urusan dunia di Indonesia.
4. Sebagai sarana taaruf dan penjajakan medan disana sebelum hadir dalam ibadah haji, baik dalam bentuk melakukan sebagian ibadah seperti thawaf dan sa’i, maupun mengenal situasi seputar masjid.
5. Menyampaikan salam kepada Baginda Rasulullah SAW dan Khalifatain Abu Bakar dan Umar Radhaiyallahu ‘anhuma.
6. Berdoa di tempat-tempat mustajab seperti Raudhah, Multazam, Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, pintu Ka’bah dll. Mendoakan kebaikan bagi diri, keluarga, saudara, teman, masyarakat, termasuk juga para pemimpin ummat dan para kadernya.
7. Berziarah di tempat-tempat penting dan bersejarah, seperti Masjid Quba, Jabal Uhud, Arafah, Muzdalifah, Mina dll.
8. Membawa pulang banyak air zam-zam, syukur-syukur dengan oleh-oleh khas Mekkah. Saya sendiri Alhamdulillah sempat membeli buku semacam Dictionary I’rab al Quran utk semua ayat Quran lengkap, dari Al Fatihah hingga an-Nas.

“Sepekan berada di surga…”

Semoga Allah SWT memberikan kemudahan, kelapangan rizki, kesehatan dan kesempatan sehingga bisa segera kembali berziarah ke tanah suci. Amien.

Syariat Qurban sudah ada sejak 2 anak Nabi Adam, yaitu Habil dan Qabil diperintahkan untuk berqurban (Surat Al Maidah 27). Qurban yang diterima hanyalah dari amal orang yang bertaqwa.

Lanjutkan Membaca

Banyak orang mengejar dunia, namun sedikit yang mengejar akhirat. Dari semua orang yang diberikan kewajiban ibadah, hanya sedikit yang benar-benar melaksanakan kewajiban beribadah. Dari semua yang beribadah, tidak semuanya ikhlas dan diterima Allah SWT.

Dari semua orang, tidak semuanya bekerja. Dari semua yang bekerja, tidak semuanya produktif. Dari semua yang produktif, tidak semuanya bermanfaat bagi manusia. Dari semua pekerjaan yang bermanfaat bagi manusia, tidak semuanya akan dicatat sebagai amal shalih di hadapan Allah SWT. Dan semua amal shalih dan pahala, tidak menjadi sebab utama orang masuk surga, namun lebih karena kasih sayang dan rahmat Allah SWT.

• Allah SWT meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu
• Tidak sama orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu
• Memiliki wawasan yang luas (mutsaqqaful fikr) adalah salah satu sifat seorang muslim
• Membaca (Iqra’) adalah perintah Allah SWT yang pertama kali turun
• Al Quran banyak berisi isyarat-isyarat ilmu pengetahuan –> mukjizat ilmu pengetahuan
• Perputaran kondisi umat Islam –> sekarang ada di bawah –> ummat harus maju bersama dengan ilmu
• Keutamaan ilmu dibandingkan dengan harta

Menjadi muslim intelek:

• didahului oleh keimanan yang kuat
• menekuni ilmu yang berguna bagi diri, keluarga, masyarakat dan ummat manusia
• memiliki karakter yang gigih, kerja keras, pantang menyerah, profesional, fokus dan produktif

1. Ikhlas ketika mulai bekerja.
2. Sabar menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
3. Profesional dalam proses menyelesaikan pekerjaan.
4. Siap berkorban untuk berhasilnya sebuah pekerjaan.
5. Optimis bahwa pekerjaan kita akan selesai dan bermanfaat.
6. Syukur ketika menyelesaikan pekerjaan.
7. Tawakkal menyerahkan hasil pekerjaan kepada Allah.

Lanjutkan Membaca