J. M. Kosterlitz
D. J. Thouless
Dua dari tiga pemenang Nobel Fisika 2016 adalah J. M. Kosterlitz dan D. J. Thouless. Dua nama ini sangat familiar di mata saya ketika saya sedang S3 tahun 2005 – 2008 di Kyushu University dan langsung diteruskan dengan Postdoctoral di Kyushu University 2008 – 2010.
Kosterlitz-Thouless di sekitar tahun 1973 menerbitkan paper tentang transisi fase pada model spin 2D XY. Di dalam model 2D XY tidak terdapat long range correlation antar spin untuk semua suhu tak nol. Namun pada suhu yang disebut KT transition temperature, statistik model tersebut berbeda. Pada suhu di bawah suhu transisi ini, statistiknya mengikuti power law dan tidak ada vorteks yang dibentuk oleh spin 2D XY. Sementara pada suhu di atas suhu transisi, statistiknya mengikuti bentuk eksponensial, adanya vorteks dan juga adanya correlation length yang bergantung pada suhu.
Apa yang saya kerjakan waktu di Jepang mengambil analogi dari sifat 2D XY di atas untuk diterapkan pada fenomena pada liquid crystal yang disebut sebagai soft-mode turbulence. Beberapa paper yang saya tulis mengambil referensi ke paper Kosterlitz dan Thouless.
Selamat untuk Kosterlitz dan Thouless.